Kamis, 29 Januari 2015

rangkaian robot sederhana

rangkaian robot sederhana


Robot sederhana yang dimaksud adalah robot avoider atau robot halang rintang, cara kerjanya adalah apabila sensor (limit switch) yang berada didepan robot menyentuh dinding atau benda lain maka motor akan berputar sesuai dengan keadaan relaynya, bisa belok kanan belok kiri bahkan juga bisa mundur apabila kedua limit switch menyentuh dinding.
Bentuk robot sederhana yang sudah jadi.
membuat robot sederhana
Robot avoider sederhana
Memanfaatkan barang bekas
Mungkin bagi anda yang punya adik atau keponakan memiliki mainan mobil-mobilan bekas bisa dimanfaatkan motor dan rodanya, untuk bodynya kita bisa buat dengan triplek, papan, atau jika memiliki modal bisa membeli acrylic.

Berikut gambar contoh mobil mainan yang bisa kita manfaatkan:
membuat robot sederhana
Mobil Mainan bekas yang bisa kita ambil motornya

Gambar Rangkaian Robot Sederhana
Untuk rangkaiannya atau PCB-nya

Berikut ini daftar komponen utamanya :

Triplek/acrylic ukuran 20x20 cm
Mobilan bekas 2 unit (dipotong as-nya) 1 robot butuh 2 mobilan
Relay 5 volt 8 pin 2 unit
Limit switch 2 unit
IC Regulator 7805 1 unit
Transistor TIP31 atau bisa pakai transistor lain 2 unit
Variabel resistor 2 unit
PCB Polos ukuran 8x5 cm
Speser/baut 4 unit
Header pin hitam
Resistor dan kapasitor
Kabel, timah, batere (bisa 3xAA) atau Lippo 7,4 V

Berikut ini gambar cara pembuatanya yang sudah tinggal rakit:

Cara Membuat Robot Sederhana
Bentuk body atau chasis robot yang sudah jadi
Cara Membuat Robot Sederhana
PCB dan Batere
Cara Membuat Robot Sederhana
Robot dengan PCB dan kabel yang sudah dipasang
Cara Membuat Robot Sederhana
Robot avoider sederhana tampak atas
robot-id.com/2014/03/cara-membuat-robot-sederhana-dari.html

Rabu, 28 Januari 2015

dasar elektronika

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya – Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

Jenis-jenis Komponen Elektronika

Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
  1. Resistor yang Nilainya Tetap
  2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
  3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
  4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor :

Jenis-jenis Resistor

B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :

Jenis-jenis Kapasitor

C. Induktor (Inductor)

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
  1. Induktor yang nilainya tetap
  2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :

Jenis-jenis Induktor (Coil)

D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
  3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
  4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
  5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

Gambar dan Simbol Dioda:

Jenis-jenis Dioda

E. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor :

Jensi-Jenis Transistor

F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :

Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)

G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :

Jenis-jenis Saklar (Switch)

http://teknikelektronika.com

pengertian sistem minimum

 sistem minimum
Mikrokontroler populer pertama dibuat oleh intel pada tahun 1976, yaitu mikrokontroler 8-bit intel 8748 yang termasuk keluarga MCS-48. Menurut KBWI (Kamus Besar Wikipedia Indonesia) mikrokontroler adalah sistem mikroposesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berisi komponen pendukung sistem minimum mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Dalam bahasa yang lebih sederhana, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang punya input, output serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Lebih sederhana lagi cara kerja device ini adalah membaca dan menulis data. Jika anda sudah mahir membaca dan menulis data pada alat ini, maka mikrokontroler bisa anda gunakan untuk mengerjakan instruksi yang anda berikan.
Lantas bagaimana cara memprogram sebuah mikrokontroler? Sistem minimum dibutuhkan. Rangkaian Sistem minimum Mikrokontroler adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen dasar yang dibutuhkan oleh suatu uC untuk dapat berfungsi dengan baik. Sistem Minimum atau Sismin ini kemudia bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Misalnya anda ingin membuat running LED, maka langkahnya adalah : membuat program dengan software, mendownload program  ke  mikrokontroler pada sismin, menghubungkan PORT pada sismin ke rangkaian LED, dan WoW LED akan berlari. Bila tertarik, anda bisa membuatnya sendiri. Mikrokontroler berbagai jenis banyak tersedia di pasaran, sementara sismin harus anda buat sendiri dan inilah penjelasannya.
Selain power supply, pada umumnya suatu mikrokontroler membutuhkan dua elemen untuk berfungsi yaitu kristal osilator dan rangkaian RESET. Analogi fungsi kristal osilator adalah jantung pada tubuh manusia. Perbedaannya jantung memompa darah sedangkan XTAL memompa data. Fungsi rangkaian RESET adalah untuk membuat uC memulai kembali pembacaan program. Ini dibutuhkan saat device hang saat eksekusi program.
Di keluarga mikrokontroler AVR, seri 8535 adalah salah satu seri yang sangat banyak digunakan. Untuk membuat rangkaian sismin Atmel AVR 8535, komponen yang anda perlukan adalah :
  • IC mikrokontroler ATMega8535
  • XTAL 4MHx atau 8MHz
  • 3 buah kapasitor kertas (dua buah 22pF dan sebuah 100 nF)
  • Sebuah kapasitor elektrolit 4,7 uF
  • 2 buah resistor (100 Ohm dan 10 KOhm)
  • Tombol reset pushbutton

Sebenarnya ATMega8535 sudah dilengkapi osilator internal sehingga tidak diperlukan kristal,  namun frekuensi maksimalnya hanya 8MHz. Setelah memiliki semua komponen diatas yang perlu anda lakukan adalah merangkainya dengan skematik seperti dibawah. Sismin AVR sangat sederhana. Anda hanya perlu menghubungkan VCC dan AVCC ke +5 V dan GND serta AGND ke ground. Pin reset tidak perlu dihubungkan apa-apa (diambangkan). Untuk trainer, sismin ini sudah cukup karena dapat mengakses seluruh pin input dan output, juga menggunakan fitur-fitur mikrokontroler yang esensial.
Setelah melihat skematik dibawah, mungkin anda yang belum pernah medesain PCB akan bingung. Tentu sulit memakai dot matrix dan menyambungkan tiap komponen menggunakan kabel jumper. Untuk rangkaian seperti ini dan yang lebih rumit, anda harus mendesain PCB anda sendiri. Banyak software yang bisa digunakan untuk tracing contohnya ALTIUM Designer, PROTEUS, dan EAGLE. Caranya tidak akan diulas disini, namun tidak terlalu rumit untuk anda pelajari. Setelah membuat program, rangkaian sistem minimum jadi, anda harus memberi program tersebut ke mikrokontroler. Bagaimana caranya? Tentu menggunakan kabel downloader. Setelah uC mempunyai instruksi yang siap dieksekusi, jangan lupa untuk menyambungkan PORT output sistem minimum ke rangkaian lainnya, seperti rangkaian LED untuk menyimulasikan program.
https://adhityareza.wordpress.com/2012/11/17/sistem-minimum-dan-mikrokontroler/